Badan Pusat Stastistik |
Ambon, KabarMaluku.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Diah Utami kepada sejumlah wartawan, Jumat (23/5) mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari tahun ini lebih rendah 0,32 poin dibanding posisi yang sama tahun 2013 sebesar 6,91 persen.
BPS Provinsi Maluku juga melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah ini pada posisi Februari 2014 sebesar 6,59 persen. Sedikitnya terdapat enam dari sembilan sektor perekonomian yang mengalami peningkatan jumlah kerja selama periode Februari 2013-Februari 2014.
Dikatakan Utami, sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja diantaranya pertanian, pertambangan dan penggalian, konstruksi, transportasi, pergudangan dan komunikasi, serta sektor lembaga keuangan real estate, usaha persewaan dan jasa, termasuk sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan.
Sedangkan sektor industri, listrik, gas dan air minum serta sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja. Kemudian untuk jumlah angkatan kerja di Maluku pada posisi Februari 2014 mencapai 728.078 orang.
Menurut Utami, terjadi penambahan jumlah pencari kerja sebesar 4.971 orang bila dibanding Februari 2013 lalu sebanyak 723.107 orang. Kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja pada Februari tahun ini sebesar 66,84 persen.
Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja awal 2014 mengalami penurunan tipis dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar 67,57 persen dimana penurunan ini berindikasi menurunnya pasokan tenaga kerja di Maluku. (*)
BPS Provinsi Maluku juga melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah ini pada posisi Februari 2014 sebesar 6,59 persen. Sedikitnya terdapat enam dari sembilan sektor perekonomian yang mengalami peningkatan jumlah kerja selama periode Februari 2013-Februari 2014.
Dikatakan Utami, sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja diantaranya pertanian, pertambangan dan penggalian, konstruksi, transportasi, pergudangan dan komunikasi, serta sektor lembaga keuangan real estate, usaha persewaan dan jasa, termasuk sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan.
Sedangkan sektor industri, listrik, gas dan air minum serta sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja. Kemudian untuk jumlah angkatan kerja di Maluku pada posisi Februari 2014 mencapai 728.078 orang.
Menurut Utami, terjadi penambahan jumlah pencari kerja sebesar 4.971 orang bila dibanding Februari 2013 lalu sebanyak 723.107 orang. Kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja pada Februari tahun ini sebesar 66,84 persen.
Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja awal 2014 mengalami penurunan tipis dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar 67,57 persen dimana penurunan ini berindikasi menurunnya pasokan tenaga kerja di Maluku. (*)