Kata Uskup, Munas Unindo Bukti Maluku Sudah Aman

0
Uskup Diosis Amboina,
Mgr PC Mandagi, MSC /ist
Ambon, KabarMaluku.com - Pelaksanaan Musyawarah Nasional  (Munas) XI Para Pastor Projo Indonesia (Unindo) di Kota Ambon yang akan dihelat pada 1-8  Oktober 2014 yang akan datang, secara langsung membuktikan kepada khalayak di republik ini termasuk dunia kalau Maluku adalah wilayah yang aman dan damai.

“Unindo menunjukan secara istimewa Maluku kini sudah diliputi dengan aman dan damai. Konflik yang terjadi beberapa tahun lalu sudah dapat diatasi dengan indah oleh masyarakat Maluku sendiri, sehingga kini Maluku disebut dengan tanah damai,” kata Uskup Diosis Amboina, Mgr PC Mandagi,MSC saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kantor Keuskupan Amboina Senin (29/9).

Ia mengatakan, dengan dilaksanakannya Munas ke XI Unindo di Kota Ambon, secara langsung menegaskan kalau Maluku sangat berarti dalam perjalanan sejarah Gereja Katolik di Indonesia.

“Gereja Katolik di Indonesia berawal dari Maluku, dimana pada 1534 terjadi baptisan pertama di Kota Ternate Maluku Utara,” ungkap Mandagi.
Menurutnya, Maluku tidak hanya memiliki sejarah bagi pertumbuhan Gereja Katolik, Tapi Maluku adalah sumber gembala gereja baik gembala Gereja Protestan maupun Katolik.

Dikatakan, di setiap tempat di Indonesia bahkan didunia sekalipun, dijumpai pendeta-pendeta dari Maluku termasuk pastor. “Jadi saya mau tegaskan, Maluku adalah sumber imam-imam projo yakni para pastor yang terikat secara khusus dengan keuskupan,” jelasnya.
Dalam rentang waktu 20 tahun tambah Mandagi, imam projo telah bertambah dari 6 menjadi 65 di Keuskupan Amboina. Itu berarti perkembangan imam projo di Keuskupan Amoina luar biasa.

“Saya mau tegaskan kalau Maluku adalah lahan subur panggilan baik gembala Protestan maupun Katolik. Ini adalah berkat. Tuhan sangat mencintai Maluku. Orang Maluku secara istimewa dipakai oleh Allah untuk menghadirkan Allah di tengah-tengah masyarakat dan dunia,” pungkasnya.

Mandagi juga mengakui, Maluku adalah daerah yang indah, karena itu Maluku jadi tempat menarik untuk dikunjungi dan dijadikan tempat bermusyawarah secara aman dan damai.

“Mari orang Maluku semua, kita cipatakan daerah ini aman dan indah sebagaimana keindahan alam Maluku, baik alam laut maupun alam daratannya. Mari kita melawan dengan tegas dan keras orang-orang yang merusak alam Maluku yang indah ini,” himbaunya.

Diakuinya, dengan adanya kerukunan antar umat beragama dan kerukunan dengan pemerintah, umat Prostestan, Muslim, Hindu dan Budha di Maluku sangat mendukung pelaksanaan Munas Unindo ini.

Pada kesempatan tersebut, Mandagi menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat Hative Besar yang adalah umat Gereja Protestan Maluku (GPM) yang dengan kerelahan hati memberikan sebidang tanah bagi pembangunan patung St.Fransiskus Xaverius.

“Hative Besar adalah desa pertama di Maluku dimana St. Fransiskus Xaverius menginjak kaki pertama kali di bumi cengkeh dan pala ini,” beber Mandagi.

Mandagi juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon yang sudah menyambut baik dalam mendukung pelaksanaan Munas Unindo XI di Kota Ambon. (S)

Post a Comment

0 Comments
Post a Comment (0)
To Top