BKKBN Maluku : Baru 57,9 Persen Wanita Pakai Kontrasepsi

0
Drs. Djufry Assegaff /ist
Ambon, KabarMaluku.Com - Kependudukan dan Keluarga Berencana terintegrasi menjadi satu rumpun, implikasinya adalah pergeseran domain dan tanggungjawab yang lebih luas, kompleks serta esensial yakni kependudukan dengan berbagai matranya baik kuantitas, kualitas maupun mobilitas.

Hal tersebut dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Drs. Djufry Assegaff saat membuka secara resmi Sosialisasi Kebijakan dan Strategi Advokasi dan KIE Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana bagi Tokoh Agama/KUA se-Maluku yang berlangsung di Hotel Pacific Senin (22/9).

Menurut Assegaff, tanggungjawab yang berat harus dilaksnakan dengan baik dan tantangan harus dapat diatasi melalui bebagai upaya dan dukungan serta kerjasama berbagai pihak dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program revitalisasi Program KB.

Kegiatan ini merupakan salah satu pengembangan kemitraan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas terhadap pelaksanaan pembangunan Kependudukan dan KB di Provinsi Maluku.

Tantangan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program KKB adalah menjadikan pengetahuan masyarakat tentang alat/cara kontrasepsi yang sudah tinggi, mewujud menjadi perilaku ber-KB (menggunakan alat, cara kontrasepsi).

Hasil SDKI 2012 menunjukan 98,9 persen wanita di Maluku usia 15-49 tahun berstatus menikah tahu tentang alat/cara kontrasepsi, tetapi hanya 57,9 persen yang memakai kontrasepsi.

Artinya, terdapat 41,0 persen wanita usia 15-49 tahun status menikah yang hanya sebatas mengetahui alat/cara kontrasepsi, tatapi tidak sampai menggunakannya.

Untuk merespons kondisi tersebut maka kegiatan ini diharapkan para petugas KUA dapat mensosialisasikan Program KKB dengan baik bagi masyarakat, sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga, masyarakat, PUS dan remaja tentang Program KKB yang terfokus pada perubahan perilaku untuk meningkatkan kesertaan ber KB. (*tm)

Post a Comment

0 Comments
Post a Comment (0)
To Top