Ambon, KabarMaluku.com - Tingkat kerawanan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Indonesia terlebih Pilgub Maluku yang bakal berlangsung pada bulan Juni 2018 mendatang menjdai fokus dan perhatian serius pihak kemanan untuk menjaga berlangsungnya pelaksanaan Pilgub yang aman dan sukses.
Tingkat kerawanan pada Pilgub di Maluku sendiri disebut masuk dalam urutan ke 5 di Indonesia sehingga harus menjadi fokus pihak terkait guna menjaga serta menyukseskan pesta demokrasi lima tahun sekali ini.
Wakapolda Maluku Brigjen Polisi Hasanuddin kepada wartawan di Ambon, Sabtu (03/02/2018) mengatakan, wilayah ini sebenarnya masuk kategori kerawanan nomor urut 5 pada saat momentum pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah Gubernur dan Wagub.
"Nomor urut lima sebagai daerah rawan di Indonesia saat pelaksanaan pilkada. Itu menurut Rapim Polri," kata Wakapolda Hasanuddin.
Untuk itu dirinya meminta seluruh komponen masyarakat termasuk media massa harus bersama sama Polri menciptakan situasi keamanan yang sejuk dan kondusif selama tahapan pilkada berlangsung. Karena tahun ini akan ada pemilihan Gubernur dan Wagub Maluku, pilkada Wali Kota dan Wawali Tual, serta pemilihan langsung Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara.
"Proses pentahapannya sementara berlangsung di KPU dan sesuai jadwal itu akan dilakukan penetapan pasangan calon pada tanggal 12 Februari 2018 sehingga seluruh komponen masyarakat harus mendukung aparat keamanan dalam menjaga kamtibmas," ujarnya.
Untuk menghadapi agenda demokrasi yang berlangsu pada Juni mendatang tersebut Polda Maluku telah menyediak ribuan personil yang akan ditempatkan pada tugasnya masing masing saat berlangsungnya Pilgub dan Pilwagub maupun Pilkada Baik Bupati maupun Walikota.
"Polda Maluku telah menyiapkan 4.717 personil gabungan untuk melakukan pengaman pilkada langsung gubernur dan wagub Maluku, pilkada Wali kota Tual, serta Bupati Maluku Tenggara," tandas Wakapolda.
(KM.com)