Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku, Martha Nanlohy /ist |
Diungkapkan Martha, tahun 2015 pihaknya mengusulkan program pengembangan Pembangkit Litrik Tenaga Air (PLTA) Wae Mital yang berlokasi di Seram Utara berkapasitas 60 MW, dengan anggaran yang diusulkan ke pemerintah pusat sebesar Rp2,4 triliun.
"Kementerian ESDM akan membantu mempromosikan ke pihak swasta dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ada yang berminat. Hasil PLTA nantinya akan dijual ke PLN dan wajib membelinya," ujar Martha kepadamedia, Rabu (14/5).
Selain sumber PLTA Wae Mital, sumber lainnya adalah PLTA Wae Tala di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat berkapasitas 24 MW dengan anggaran sebesar Rp1,6 triliun, dan dalam waktu dekat segera ditenderkan baik secara nasional maupun internasional.
Nanlohy mengatakan pemenuhan listrik masyarakat di daerah ini baru 68,34 persen masih lebih rendah dibandingkan capaian secara nasional tercatat 78,6 persen.
"Ada tiga kabupaten di Maluku yakni Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD) pemenuhan listrik masyarakatnya masih sangat rendah 60 persen," katanya.
Menurut dia, listrik menjadi kebutuhan prioritas karena itu target Kementerian ESDM tahun 2019 sudah harus mencapai 99,9 persen.
"Masyarakat masih dianggap miskin kalau belum memenuhi kebutuhan listrik, sehingga pemerintah melalui Kementerian ESDM punya target lima tahun mendatang desa-desa di seluruh Indonesia sudah terpenuhi dengan aliran listrik," kata Martha.
Ditambahkan Martha, sumber energi listrik lainnya berasal dari sampah. "Kita sementara berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon, untuk bisa memanfaatkan sampah, namum belum bisa dikembangkan karena kuantitas maupun kualitas sampah yang dihasilkan belum memadai," jelasnya.
Martha mengatakan, sampah bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik apabila kualitasnya cukup baik dengan memisahkan sampah kering dan sampah basa sesuai persyaratan.
"Kami harapkan Pemerintah Kota Ambon melakukan sosialisasi ke masyarakat agar lebih selektif memisahkan sampah kering dan sampah basa sehingga bisa dijadikan sumber energi listrik," kata Martha.
Selanjutnya, sumber energi terbarukan yang berasal dari lingkungan yakni energi nabati.
"Kementerian ESDM sedang berupaya mendorong masyarakat menanam kemiri sunan, karena tanaman ini merupakan salah satu sumber energi yang dapat menghasilkan listrik," ujarnya.(ant)