Ide Bangun Iha Kembali Muncul Dalam Dialog Damai

kru KabarMaluku.com
0
Dialog Damai Oleh Lembaga Kajian Strategis Maluku, Masyhuri Maswatu (kiri ) mendampingi Dr Fahmy Salatalohy dan Rudy Fofid Sebagai Pemateri
Ambon, KabarMaluku.com - Dosen IAIN Ambon Dr Fahmy Salatalohy maupun jurnalis Rudi Fofid berpendapat, perdamaian di Kepulauan Lease bukanlah sesuatu yang sulit diwujudkan. Alasannya, perdamaian ada di dalam hati setiap orang. Hal itu diungkapkan ketika keduanya menjadi panelis dalam Dialog Pedamaian di Aula Kantor Camat Saparua, Rabu (25/3).

Dialog Perdamaian dilaksanakan oleh Lembaga Kajian Strategis Provinsi Maluku, diikuti para raja, Muspicam, pengurus Osis SMA dan SMK serta Madrasyah Aliyah Negeri dan tokoh pemuda. Kegiatan ini dibuka Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Saparua Drs Sether.

Salatalohy dan Fofid sama-sama optimis, perdamaian abadi dapat diwujudkan di Kepulauan Lease, asalkan semua pihak bekerja keras terus-menerus untuk mewujudkan perdamaian.

Salah satu masalah yang dikemukakan Fofid adalah warga Negeri Iha belum kembali ke kampung halamannya di Saparua. Hal ini membuat Saparua menjadi tidak lengkap. Sebab itu, semua pihak harus mendukung orang Iha supaya bisa pulang kampung, kapanpun. Dia berharap pemerintah membangun pemukiman di Iha, sebelum mengajak orang Iha kembali walau harus menempuh mediasi yang panjang.

Salatalohy yang pernah melakukan riset terhadap sikap orang Iha, juga setuju orang Iha harus pulang ke kampungnya. Meskipun butuh waktu yang panjang, hal itu harus diusahakan.

“Sebab sebagian orang memang sudah ingin pulang, sedangkan sebagian lagi belum mau pulang,” katanya.

Dialog yang dihadiri lebih seratus peserta itu berlangsung dalam suasana hangat. Peserta antusias mengikuuti dialog yang dipandu Ketua Lembaga Kajian Strategis Provinsi Maluku Masyhuri Maswatu S.Pd.

Sebelumnya, dalam seremoni pembukaan, Drs Sether yang mewakili Camat Saparua menyatakan, dialog seperti ini penting untuk memupuk rasa persaudaraan dan kesatuan dalam bingkai kehidupan orang basudara.

Sementara itu, Ketua Lembaga Kajian Strategis Provinsi Maluku Mashury Maswatu mengungkapkan, kegiatan ini pernah dilakukan pula di beberapa kecamatan di Provinsi Maluku. Dia berharap, setiap orang mampu menahan diri dari setiap isu provokatif.

Setiap anak muda di Saparua harus menjadi pelopor dan provokator perdamaian,” paparnya.

Selain dialog perdamaian, Lembaga Kajian Strategis Provinsi Maluku juga menyerahkan bantuan berupa bola voli kepada seluruh SMA/SMK dan MA yang hadir dalam dialog tersebut. (kru.KM.com)

Post a Comment

0 Comments
Post a Comment (0)
To Top