Istimewa |
KabarMaluku.com - Pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bakal semakin diminati di masa mendatang. Jumlah peminat proses seleksi penerimaan PNS bakal semakin besar.
Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) memiliki rumusan baru untuk sistem penggajian PNS yang tentu saja sangat menarik perhatian. Dalam Undang Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), PNS akan mendapat kenaikan gaji sekaligus kenaikan tunjangan.
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan, UU ini kemungkinan akan diimplementasikan tahun depan. PNS akan mengalami kenaikan pendapatan dari 2 komponen.
"UU ASN itu pertama gaji dari komponen position based itu kita nilai dari tanggung jawab kerja, risiko kerja serta beban kerja. Kedua itu dari tunjangan performance based itu 25 persen. Kita akan turun kan RPP penggajian," ucap Eko.
Dia mengklaim, metode dan sistem ini sebagai bentuk apresiasi atas kinerja PNS memajukan institusinya. Penilaian juga didasarkan kinerja institusi tempatnya bekerja. Jika kinerja institusi bagus, secara tidak langsung bakal meningkatkan pendapatan pegawainya.
"Kompensasi semua income PNS, gaji pokok, tunjangan kinerja. Kompensasi dua bagian 25 persen dari kerja institusi, institusi naik pengaruh ke individu," tegasnya.
Implementasi aturan ini akan terintegrasi dengan remunerasi single salary sistem. "Mudah-mudahan tahun ini selesai dan 2015 kita bisa dengan sistem penggajian yang baru," katanya.
Atas dasar inilah maka diperkirakan lowongan penerimaan CPNS tahun ini bakal diserbu jutaan pelamar kerja. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan para calon pelamar?
Berikut Beberapa infopenting yang harus diketahui.
1. 100.000 Posisi diperebutkan lebih dari 2 juta orang
Calon pegawai negeri sipil (CPNS) masih menjadi idaman pencari kerja. Dari tahun ke tahun, jumlah pendaftar untuk menjadi CPNS semakin banyak. Tahun ini saja, Wakil Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana memprediksi, pendaftar CPNS naik hingga menyentuh angka dua juta orang. Angka ini jauh di atas formasi yang disiapkan pemerintah.
"Dari 100.000 kursi PNS yang disediakan, yang daftar diperkirakan akan sampai dua juta orang," ujar Bima.
Asumsi tersebut berangkat dari pengalaman seleksi CPNS tahun lalu yang mencapai angka satu juta pendaftar. Padahal kursi untuk menjadi abdi negara yang ada hanya ribuan orang saja.
"Jika pemerintah telah menyiapkan 100.000 alokasi secara nasional. Terdiri dari 65.000 untuk status PNS dan 35.000 orang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," jelasnya.
2.Kemenkeu dan Kemendikbud sediakan paling banyak lowongan
Dua kementerian bakal menjadi idola pelamar tahun ini. Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan mengatakan, pendaftar CPNS paling banyak mendaftarkan di Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, dua kementerian ini paling banyak membuka lowongan.
"Formasi terbanyak di Kementerian Keuangan dan Kemendikbud," ujarnya.
Pihaknya punya alasan kuat memberikan formasi besar untuk dua kementerian ini. Kementerian Keuangan membutuhkan banyak tenaga pemburu penerimaan revenue negara dan pajak. Sementara untuk Kemendikbud karena Indonesia butuh dosen-dosen profesional, yang dinilai saat ini masih minim.
3. Pemerintah sediakan lowongan untuk pelamar berprestasi
Tahun ini pemerintah mengalokasikan pendaftar CPNS khusus. Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan mengungkapkan pendaftar khusus dalam artian untuk putra-putri yang berprestasi.
"Alokasi khusus ada 1.865 untuk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendaftar bisa berasal dari perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi A dan mempunyai IPK secara cumlaude," jelas dia.
4. 2.000 pengakses situs pendaftaran CPNS tiap jam
Pelamar CPNS mungkin akan mendapatin situs pendaftaran sulit diakses saat ini. Pasalnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mencatat sebanyak 2 ribu orang mengakses https://panselnas.menpan.go.id/, setiap jamnya.
"Kami sudah berusaha sekeras mungkin. Ini sudah kami lakukan uji coba selama 2 minggu belakangan ini. Ada dua ribu pengunjung dalam 1 jam. Itu tidak ada masalah," ujar Tim Audit Teknologi Informasi Panselnas perwakilan BPPT Zainul Azwar Efendi. Pada tahap awal, pendaftaran akan dibatasi hingga 1 juta email dari kapasitas maksimal 3 juta email notifi
5. Pemerintah jamin tak ada KKN saat proses penerimaan CPNS
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (KemenpanRB) menegaskan siapa saja Warga Negara Indonesia berhak untuk mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Proses rekrutmennya dijamin transparan alias terbebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Sekretaris KemenpanRB Tasdik Kinanto mengakui banyak anak pejabat negara yang mendaftar jadi CPNS. Namun, ditegaskannya, pihak penyelenggara tetap berlaku transparan dan tak memandang latar belakang pendaftar CPNS tersebut.
"Itu menantunya MenpanRB daftar CPNS di Aceh tidak lolos, ya tidak lolos," ujarnya.
Dengan kata lain, Tasdik menegaskan, tak ada jaminan pendaftar CPNS yang memiliki hubungan dengan pejabat negara bisa lulus. Sistem seleksi CPNS terkomputerisasi menjamin transparansi.
"Tidak lulus ya tidak lulus, siapapun boleh dikasih kesempatan. Sistem seleksi yang bekerja komputer tidak ada face to face," jelas dia. (*/KM.com)
Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) memiliki rumusan baru untuk sistem penggajian PNS yang tentu saja sangat menarik perhatian. Dalam Undang Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), PNS akan mendapat kenaikan gaji sekaligus kenaikan tunjangan.
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan, UU ini kemungkinan akan diimplementasikan tahun depan. PNS akan mengalami kenaikan pendapatan dari 2 komponen.
"UU ASN itu pertama gaji dari komponen position based itu kita nilai dari tanggung jawab kerja, risiko kerja serta beban kerja. Kedua itu dari tunjangan performance based itu 25 persen. Kita akan turun kan RPP penggajian," ucap Eko.
Dia mengklaim, metode dan sistem ini sebagai bentuk apresiasi atas kinerja PNS memajukan institusinya. Penilaian juga didasarkan kinerja institusi tempatnya bekerja. Jika kinerja institusi bagus, secara tidak langsung bakal meningkatkan pendapatan pegawainya.
"Kompensasi semua income PNS, gaji pokok, tunjangan kinerja. Kompensasi dua bagian 25 persen dari kerja institusi, institusi naik pengaruh ke individu," tegasnya.
Implementasi aturan ini akan terintegrasi dengan remunerasi single salary sistem. "Mudah-mudahan tahun ini selesai dan 2015 kita bisa dengan sistem penggajian yang baru," katanya.
Atas dasar inilah maka diperkirakan lowongan penerimaan CPNS tahun ini bakal diserbu jutaan pelamar kerja. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan para calon pelamar?
Berikut Beberapa infopenting yang harus diketahui.
1. 100.000 Posisi diperebutkan lebih dari 2 juta orang
Calon pegawai negeri sipil (CPNS) masih menjadi idaman pencari kerja. Dari tahun ke tahun, jumlah pendaftar untuk menjadi CPNS semakin banyak. Tahun ini saja, Wakil Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana memprediksi, pendaftar CPNS naik hingga menyentuh angka dua juta orang. Angka ini jauh di atas formasi yang disiapkan pemerintah.
"Dari 100.000 kursi PNS yang disediakan, yang daftar diperkirakan akan sampai dua juta orang," ujar Bima.
Asumsi tersebut berangkat dari pengalaman seleksi CPNS tahun lalu yang mencapai angka satu juta pendaftar. Padahal kursi untuk menjadi abdi negara yang ada hanya ribuan orang saja.
"Jika pemerintah telah menyiapkan 100.000 alokasi secara nasional. Terdiri dari 65.000 untuk status PNS dan 35.000 orang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," jelasnya.
2.Kemenkeu dan Kemendikbud sediakan paling banyak lowongan
Dua kementerian bakal menjadi idola pelamar tahun ini. Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan mengatakan, pendaftar CPNS paling banyak mendaftarkan di Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, dua kementerian ini paling banyak membuka lowongan.
"Formasi terbanyak di Kementerian Keuangan dan Kemendikbud," ujarnya.
Pihaknya punya alasan kuat memberikan formasi besar untuk dua kementerian ini. Kementerian Keuangan membutuhkan banyak tenaga pemburu penerimaan revenue negara dan pajak. Sementara untuk Kemendikbud karena Indonesia butuh dosen-dosen profesional, yang dinilai saat ini masih minim.
3. Pemerintah sediakan lowongan untuk pelamar berprestasi
Tahun ini pemerintah mengalokasikan pendaftar CPNS khusus. Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan mengungkapkan pendaftar khusus dalam artian untuk putra-putri yang berprestasi.
"Alokasi khusus ada 1.865 untuk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendaftar bisa berasal dari perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi A dan mempunyai IPK secara cumlaude," jelas dia.
4. 2.000 pengakses situs pendaftaran CPNS tiap jam
Pelamar CPNS mungkin akan mendapatin situs pendaftaran sulit diakses saat ini. Pasalnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mencatat sebanyak 2 ribu orang mengakses https://panselnas.menpan.go.id/, setiap jamnya.
"Kami sudah berusaha sekeras mungkin. Ini sudah kami lakukan uji coba selama 2 minggu belakangan ini. Ada dua ribu pengunjung dalam 1 jam. Itu tidak ada masalah," ujar Tim Audit Teknologi Informasi Panselnas perwakilan BPPT Zainul Azwar Efendi. Pada tahap awal, pendaftaran akan dibatasi hingga 1 juta email dari kapasitas maksimal 3 juta email notifi
5. Pemerintah jamin tak ada KKN saat proses penerimaan CPNS
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (KemenpanRB) menegaskan siapa saja Warga Negara Indonesia berhak untuk mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Proses rekrutmennya dijamin transparan alias terbebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).
Sekretaris KemenpanRB Tasdik Kinanto mengakui banyak anak pejabat negara yang mendaftar jadi CPNS. Namun, ditegaskannya, pihak penyelenggara tetap berlaku transparan dan tak memandang latar belakang pendaftar CPNS tersebut.
"Itu menantunya MenpanRB daftar CPNS di Aceh tidak lolos, ya tidak lolos," ujarnya.
Dengan kata lain, Tasdik menegaskan, tak ada jaminan pendaftar CPNS yang memiliki hubungan dengan pejabat negara bisa lulus. Sistem seleksi CPNS terkomputerisasi menjamin transparansi.
"Tidak lulus ya tidak lulus, siapapun boleh dikasih kesempatan. Sistem seleksi yang bekerja komputer tidak ada face to face," jelas dia. (*/KM.com)