Farida Salampessy, Kepala BPBD SBB (foto KM.com) |
Ambon,
KabarMaluku.com - Ratusan warga Dusun Jawa Sakti,
Desa Soleh, Kecamatan Waisala, Kabupaten Seram Bagian Barat, yang menjadi korban
bencana banjir bandang dan tanah longsor akan direlokasi dari perkampungan
mereka. “Semua warga di dusun itu harus direlokasi,” kata Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Farida Salampessy, Rabu
(6/4/2016).
Dia
mengungkapkan, warga dusun tersebut harus direlokasi dari perkampungan mereka
selain karena rumah-rumah mereka telah hancur, juga karena lokasi tempat
tinggal mereka di dusun itu tidak aman bagi keselamatan warga. “Lokasi
pemukiman warga berada di bawa tebing-tebing batu dan itu sangat membahayakan
mereka,” ujarnya. Untuk rencana relokasi, menurut Farida, harus dilakukan
kajian dan sejumlah pertimbangan terlebih dahulu termasuk penentuan lokasi yang
layak bagi mereka. ”Tentu
harus ada pertimbangan teknis, ini kan masih tanggap darurat masih tiga hari
lalu kejadiannya,” ujarnya.
Dia
menambahkan, relokasi perlu dilakukan agar keselamatan warga dapat terjamin di
kemudian hari. Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga masih menunggu berbagai data
dan admisnistrasi lainnya dari BPBD setempat untuk diusulkan ke pemerintah agar
ditindaklanjuti. “Kerugian material juga belum kita rinci, tapi kami bersyukur
karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” sebutnya.
Musibah
banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu malam itu tak hanya
menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah warga tapi juga menyebabkan fasilitas
umum seperti sekolah, puskesmas pembantu dan sebuah masjid rusak. (Tim KM.com)