Desa Kawa dan Pulau Osi Jadi Alternatif Pembangunan Bandara di SBB

0
Ilustrasi
Piru, KabarMaluku.com - Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku dipastikan bakal memiliki Bandara Udara yang juga dapat dijadikan sebagai Bandara Transit Pattimura Ambon. Dengan dibangunnya Bandara tersebut tentunya mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, meningkatkan promosi wisata, ekspor impor hasil perikanan dan pertambangan bagi masyarakat SBB.

Tentunya, semangat dan tagline Kas Bae SBB yang digelorakan Bupati dan Wakil Bupati, Drs. Muhammad Yasin Payapo, M.Pd dan Timotius Akerina, SE, M.Si tampaknya bukan isapan jempol semata. Perjuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBB melalui Bupati dengan mengusulkan adanya percepatan pembangunan Bandara di daerah tersebut mulai ada titik terang, pasalnya tim Dirjen Perhubungan Udara telah menjawab usulan Pemda SBB untuk segera memiliki bandara umum yang dapat dijadikan bandara Transit Pattimura Ambon.

Dimana dari tim telah melakukan pengecekan langsung, survei dan mengevaluasi feasibily study yang dilakukan oleh PT Studiotama Maps Konsultan. Tim Dirjenhubudara sudah mengecek dan mengevaluasi hasil survei pada tiga titik alternative. Untuk titik pertama alternatif di Desa Kawa, alternatif kedua di Pulau Osi-Pelita Jaya dan alteenatif ketiga di dataran Pulau Osi-Kota Nia pada 14-15 Agustus 2017 pada titik koordinat geografis 3`0`52.18” LS – 128`6`46`81 BT.

Dari tiga alternatif tersebut yang dianggap memenuhi kelayakan yaitu pada titik alternatif ketiga, yaitu Pulau Osi-Kotania Atas, Desa Eti, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB yang menjadi Pilihan. Rencana pembangunan Bandara Umum Kabupaten SBB dengan Runway landasan inti sepanjang 1.650 meter, untuk runway belakang sepanjang 500 meter dan runway depan sepanjang 500 meter dan panjang landasan secara keseluruhan tiga kilometer.

Pemkab SBB melalui Bupati, Drs Muhammad Yasin Payapo, M.Pd yang telah Menyurati ke Gubernur Maluku pada 29 Agustus 2017 terkait dukungan rencana pembangunan Bandara Kabupaten SBB sebagai hasil study kelayakan PT Studiotama Maps Konsultan. Jarak pembangunan bandara sekitar 15 kilometer atau 45 menit dari Kota Piru, dan diharapkan nantinya mampu memberikan dampak yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat SBB.

Hasil dari presentasi di Kementrian Perhubungan di Jakarta, bahwa bandara umum Kabupaten Seram Bagian Barat sangat disetujui Kepala otoritas wilayah VII Indonesia Timur di Manado. Saat presentasi Kemenhub mengapresiasi dan mendukung penuh pembangunan bandara umum tersebut.

Pembangunan di Bandara di Kabupaten dengan julakan Suka Mase Nusa ini, rencananya akan dianggarkan melalui APBN. Untuk estimasi pembangunan bandara tahap awal sekitar Rp 5 trilliun, didalamnya untuk pembangunan runway, fasilitas Penumpang, bangunan Gedung, sarana dan prasarana pendukung seperti terminal, cargo dan sebagainya.


(tim KM.com)
Tags

Post a Comment

0 Comments
Post a Comment (0)
To Top