Koordinator Indonesian Democration Reform Institute (INDEI), Wahada Mony /KM.com |
Hal itu diungkapkan Koordinator Indonesian Democration Reform Institute ( INDEI), Wahada Mony seperti rilis yang diterima KabarMaluku.com, Senin (1/9).
Alumnus Fisipol Unpatti ini juga menilai, adapun sejumlah figur kawakan yang siap bertandang dan menjadi kandiddat menteri antara lain Samuel Samson (Kedubes Norwegia), Ishak Latuconsina (mantan kedubes Pakistan), Melani Leimena (Wakil Ketua MPR-RI), George Toisuta (Mantan KASAD TNI), Alex Retraubun (Wamen perindustrian) serta Karel Albert Ralahalu (Ketua DPD PDIP Maluku yang juga Mantan Gubernur Maluku).
"Saya yakin satu di antara mereka bakal menjadi keterwakilan Maluku dalam kabinet Jokowi-JK", harap Mony penuh keyakinan.
Menurut Mony yang juga aktif di PB HMI mengatakan, keterwakilan Maluku dalam kabinet transisi Jokowi-JK dapat menjawab opsi gugatan rakyat Maluku yang selama ini di degungkan selama proses Pemilu berlangsung. Agar ada putra daerah Maluku dapat menjadi Menteri dalam pemerintahan baru 2014. Publik Maluku juga menginginkan masuknya Menteri dari Maluku akan menjadi unsur politik penyeimbang yang dilakukan oleh Jokowi-JK dalam memadukan politik kawasan barat dan timur Indonesia kedalam sistem pemerintahan nasional.
Tentu ini akan menjadi paradigma pemerintahan baru bagi kepemimpinan Jokowi-JK, jika Maluku ambil bagian dalam kabinet pemerintahan kali ini. Karena sepanjang pemerintahan nasional, Maluku selalu dipinggirkan dalam bagian agenda kabinet-RI. Maka inilah waktu yang tepat untuk dipertimbangkan oleh Jokowi-JK.
Lanjut Mony, dari sejumlah figur Maluku yang diinginkan publik, keenam figur yang disebut bisa dibilang layak bahkan memenuhi syarat khusus kabinet Jokowi-JK. Yang menginginkan susunan kabinet akan terisi oleh orang-orang atau kalangan profesional (zakenkabinet). Meskipun format skema kebijakan kabinet transisi demikian akan tersandera oleh alih-alih kepentingan politik.
"Saya kira figur Maluku semua memiliki kompeten, kualifaif serta profesional di bidangnya. Ini akan menjadi nilai point, tinggal siapa yang berpeluang dan di beri kesempatan oleh Jokowi-JK", harap Mony lagi.
Pembangunan nasional dibangun atas pemerataan bukan karena landasan diskriminatif pada daerah-daerah tertentu termasuk Maluku. Kepentingan politik nasional harus menjadi skala terdepan yang patut di akomodasi oleh pemerintahan baru Jokowi-JK. Maka secara mutlak kepentingan Maluku harus terakomodir kedalam sistem ini. Termasuk di dalamnya ihwal penyusunan kabinet yang mengakomodir putra terbaik Maluku sebagai menteri. Karena sudah menjadi pilihan utama politik dari sekian banyak agenda besar rakyat Maluku, yang mengharapkan keterwakilan Maluku ikut bergabung kepada kepemimpinan baru Jokowi-JK.
''Untuk itu, guna mewujudkan pembangunan nasional yang non diskriminatif maka, cara terbaik kebijakan dan perimbangan politik Jokowi-JK dengan menempatkan wakil Maluku dalam bursa kabinetnya, akan menjadi kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi masyarakat Maluku kedepan'', Imbuh Mony lagi.
KM.com